“2025: Tren Panas-Siaga Perang & Wawasan Masa Depan”

by -32 Views

International Crisis Group (ICG) telah merilis daftar potensi konflik yang harus diwaspadai pada tahun 2025. Konflik ini diperpanjang dari masalah konflik yang sudah panas sebelumnya. Berbagai konflik ini diprediksi akan terjadi di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika, Timur Tengah, Asia Timur, hingga lintas kawasan. Norma-norma perdamaian secara global dianggap semakin terancam, terutama jika Israel mencaplok Tepi Barat dengan restu AS atau mengancam Meksiko. Masyarakat dunia diharapkan untuk lebih memperhatikan potensi konflik yang bisa makin intens pada tahun 2025.

Salah satu konflik yang perlu diwaspadai adalah di Suriah. Meskipun terjadi penurunan rezim diktator Bashar al-Assad pada akhir tahun sebelumnya, risiko konflik kembali meletus di Suriah masih sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh kekalahan tentara Suriah yang sebagian karena persiapan matang kekuatan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan sebagian lagi karena pembusukan rezim Assad sendiri. Konflik di Suriah bisa semakin runtuh jika tidak ada langkah-langkah tegas untuk menjaga perdamaian di negara tersebut.

Peringatan dari ICG juga menyinggung mengenai konflik di Sudan. Perang di Sudan telah mengakibatkan jutaan pengungsi, kelaparan, dan tingkat kekerasan seksual yang mengkhawatirkan. RSF yang dipimpin Mohamed “Hemedti” Hamdan Dagalo terus melawan tentara Sudan, sementara berbagai kekuatan asing mulai turut campur dalam konflik ini. Situasi di Sudan semakin rumit dengan kehadiran pasukan asing yang berpotensi memperburuk situasi konflik di negara tersebut.

Selain itu, konflik di Israel-Palestina juga menjadi perhatian utama. Serangan Israel ke Gaza dan kebijakan aneksasi Tepi Barat oleh Israel menunjukkan potensi konflik yang semakin memanas. Sementara itu, konflik di Ukraina, Iran, Haiti, AS-Meksiko, Myanmar, Semenanjung Korea, dan China-AS juga menjadi perhatian dunia internasional. Tahun 2025 diprediksi sebagai tahun yang penuh dengan potensi konflik di berbagai belahan dunia, membutuhkan langkah-langkah preventif untuk menjaga perdamaian global.

Jadi, di tengah potensi konflik yang mencuat, kewaspadaan dan langkah-langkah preventif menjadi kunci dalam menjaga perdamaian global dan menghindari eskalasi kekerasan di berbagai belahan dunia. Penyebab konflik yang kompleks dan dinamika geopolitik yang rumit membutuhkan ketegasan dan diplomasi yang kuat untuk mencegah situasi yang memburuk di masa depan. Artinya, kerjasama internasional dan dialog antarnegara menjadi faktor penting dalam menyelesaikan konflik-konflik yang ada dan mencegah konflik baru terjadi.