Israel-Iran: 7 Ahli Nuklir Rusia Menuju Teheran

by -35 Views

Beberapa spesialis rudal senior Rusia telah mengunjungi Iran secara diam-diam dalam setahun terakhir. Kunjungan ini terjadi karena hubungan antara Teheran dengan Israel semakin memanas. Ketujuh ahli senjata Rusia ini melakukan perjalanan dari Moskow ke Teheran pada tanggal 24 April dan 17 September tahun lalu dengan dua penerbangan berbeda. Mereka semua memiliki latar belakang militer senior, termasuk dua kolonel dan dua letnan kolonel.

Informasi terperinci mengenai pemesanan tiket pesawat untuk ketujuh pelancong ini diberikan oleh Hooshyaran-e Vatan, sebuah kelompok aktivis peretas yang menentang Pemerintah Iran. Para peretas tersebut menyebut ketujuh pengunjung ini berstatus VIP. Denis Kalko dan Vadim Malov adalah dua di antara lima pakar senjata Rusia yang tercatat dalam perjalanan ke Teheran. Kalko bekerja di Akademi Pertahanan Anti-Pesawat Militer Kementerian Pertahanan, sementara Malov bekerja untuk unit militer yang melatih pasukan rudal anti pesawat.

Selain itu, terdapat Andrei Gusev, Alexander Antonov, Marat Khusainov, Sergei Yurchenko, dan Oleg Fedosov yang ikut dalam penerbangan ke Iran pada bulan April dan September. Para ahli rudal Rusia ini diketahui membuat kunjungan ke lokasi produksi rudal Iran, termasuk dua fasilitas bawah tanah. Seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan Iran menyatakan bahwa para ahli rudal Rusia telah mengunjungi pangkalan rudal Iran, sekitar 15 km di sebelah barat pelabuhan Amirabad di pantai Laut Kaspia Iran, pada bulan September.

Penerbangan ke Teheran terjadi pada saat yang genting bagi Iran, yang tengah terlibat dalam pertempuran sengit dengan Israel. Kedua negara ini saling melancarkan serangan militer satu sama lain pada bulan April dan Oktober. Israel dilaporkan menyiapkan diri untuk menyerang Iran, dengan rencana menyerang fasilitas nuklir Iran. Perdana Menteri Israel dan Presiden AS, Donald Trump, berjanji untuk mengakhiri ancaman dari Iran. Iran sendiri telah lama menjadi rival terbesar bagi Israel, mendukung milisi di Timur Tengah yang menjadi musuh Tel Aviv. Meski demikian, Iran juga sedang mengembangkan sistem persenjataan nuklir, yang beberapa laporan menyoroti kemampuannya memurnikan nuklir hingga 60%.

Source link