“Diam-Diam Putin Bicara Dengan Pemberontak Suriah: Wawancara Rahasia”

by -55 Views

Pemerintah Rusia telah membuka jalur komunikasi dengan kelompok pemberontak Suriah, Hayat Tahrir Al Syam (HTS), yang menggulingkan presiden Suriah Bashar Al Assad. Dilaporkan bahwa HTS bersikap pragmatis terkait hubungan masa depan Suriah dengan Rusia dan mungkin akan mempertahankan pangkalan Rusia di negara tersebut. Selain itu, HTS juga disebutkan menghormati perjanjian sewa Rusia di pelabuhan Tartus, yang memungkinkan Rusia mempertahankan akses ke fasilitas angkatan laut di Mediterania.

Sejak intervensi Rusia dalam perang saudara Suriah pada tahun 2015, untuk mendukung rezim Assad, Rusia telah memperoleh sejumlah pangkalan militer utama di Suriah, termasuk pangkalan T4 di gurun Homs dan pangkalan udara Khmeimim. Rusia juga menandatangani perjanjian sewa selama 49 tahun untuk pelabuhan Tartus pada tahun 2017.

Meskipun kebencian terhadap Rusia semakin meluas di kalangan warga Suriah, HTS tampaknya tidak berniat membalas dendam. Mereka ingin membina hubungan baru untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Perundingan sedang berlangsung untuk menyelesaikan konflik dan memperbaiki hubungan antara Suriah dan Rusia. Sejauh ini, penyelesaian yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak masih dalam proses negosiasi.