Jika Perang Israel vs Iran Meletus, Bagaimana Dampaknya Terhadap Ekonomi Indonesia?

by -176 Views
Jika Perang Israel vs Iran Meletus, Bagaimana Dampaknya Terhadap Ekonomi Indonesia?

Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Israel dan Iran berpotensi memberikan dampak negatif terhadap Indonesia, terutama dari segi ekonomi jika tensi konflik memburuk. Dampak tersebut mulai dari beban subsidi energi yang tinggi akibat kemungkinan kenaikan harga minyak dunia dalam waktu beberapa waktu ke depan.

“Ada kecenderungan kenaikan harga minyak, bahkan diprediksi dapat mencapai US$90 per barel. Namun kita tidak bisa memprediksi seberapa tinggi eskalasi konflik ini. Karena bisa saja konflik meningkat lagi dan mengakibatkan kenaikan harga komoditas energi dan pangan,” kata Kepala Center of Digital Economy and SMEs Indef Eisha Maghfiruha dalam diskusi virtual, Sabtu (20/4/2024).

“Dan sebagai importir minyak bumi, kita sangat khawatir karena beban subsidi pemerintah dan menjadi beban biaya bagi industri kita,” tegasnya.

Industri manufaktur yang masih bergantung pada impor bahan baku produksinya juga akan terpengaruh, baik akibat kenaikan harga karena penguatan dolar maupun gangguan pasokan akibat jalur perdagangan utama seperti Selat Hormuz yang melalui wilayah konflik antara Israel dan Iran.

Oleh karena itu, ketersediaan stok menjadi ancaman bagi industri di dalam negeri. Selain itu, pengaruh terhadap logistik dari rantai pasokan juga akan berdampak pada perekonomian domestik akibat adanya supply shock.

“Logistik akan menjadi lebih lambat karena tidak hanya mengalihkan arusnya untuk menghindari jalur yang terganggu akibat konflik, tetapi juga dampak supply chain terputus yang menyebabkan lamanya proses dan biaya yang tinggi yang berdampak pada industri manufaktur yang membutuhkan input dan harga komoditas yang terhambat. Sebagai negara pengimpor minyak bumi dan barang impor, ketergantungan pada input impor masih tinggi dan berdampak pada struktur biaya industri kita,” kata Eisha.

Meskipun demikian, ada dampak positif yang bisa terjadi dari kenaikan harga minyak tersebut, yaitu mendorong percepatan transisi ke energi hijau.

“Beberapa komoditas cenderung naik dalam beberapa minggu. Jika harga minyak naik, hal yang tidak disadari adalah dorongan untuk percepatan transisi ke energi terbarukan, karena kita tidak bisa terus bergantung pada batubara,” kata Eisha.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Mau Perang Lawan Israel, Ternyata Begini Kekuatan Militer Iran

(Arrijal/hsy)