Kelompok bersenjata Hizbullah telah menyatakan siap untuk berperang melawan Israel sendirian tanpa bantuan dari pihak lain. Hal ini diungkapkan dalam pertemuan antara Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dengan Kepala Pasukan Quds Iran Esmail Qaani di Beirut.
Menurut sumber Reuters, Esmail Qaani mengunjungi Beirut pada bulan Februari untuk membahas risiko yang mungkin timbul jika Israel melancarkan serangan terhadap Hizbullah di Lebanon.
Pertemuan tersebut kemudian membahas kemungkinan serangan penuh Israel ke utara, di Lebanon. Hal ini dapat merugikan kelompok Islam Syiah dan memaksa Iran untuk bereaksi lebih keras daripada sebelumnya.
Dalam lima bulan terakhir, Hizbullah telah mendukung Hamas dengan tembakan roket terbatas melintasi perbatasan utara Israel.
Dalam pertemuan yang tidak dilaporkan sebelumnya, Nasrallah memastikan kepada Qaani bahwa dia tidak ingin Iran terlibat dalam perang dengan Israel atau Amerika Serikat. Oleh karena itu, Hizbullah akan bertempur sendirian.
Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 200 pejuang Hizbullah dan sekitar 50 warga sipil di Lebanon. Sementara serangan dari Lebanon ke Israel telah menewaskan beberapa tentara Israel dan warga sipil.
Serangan balik Israel belakangan ini semakin meningkat intensitas dan jangkauannya, menimbulkan kekhawatiran bahwa kekerasan akan menjadi tidak terkendali meskipun ada gencatan senjata sementara di Gaza.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengindikasikan bahwa Israel berencana meningkatkan serangan untuk mengusir pejuang Hizbullah dari perbatasan jika terjadi gencatan senjata di Gaza, dengan tetap membuka pintu untuk diplomasi.
Artikel Selanjutnya:
Gaza Dikepung Israel, Lebanon Meluncurkan Roket ke Israel
(ven/wur)