Tiga Anggota Militer AS Tewas Akibat Serangan Pesawat Tak Berawak di Yordania
Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 3 anggota militer Amerika Serikat (AS) tewas dan 34 lainnya luka-luka setelah serangan pesawat tak berawak di Yordania pada Minggu (28/1/2024) waktu setempat. Para pejabat AS menyebut serangan yang menghantam pos militer, yang dikenal sebagai Tower 22, mereka kaitkan dengan militan yang didukung oleh Iran. Tower 22, yang menampung pos logistik kecil AS, terletak di timur laut Yordania dekat perbatasan dengan Irak dan Suriah. Informasi publik tentang pos terdepan terbatas. Namun, menurut laporan media, Tower 22 berfungsi sebagai pusat pasokan untuk garnisun al-Tanf AS di dekatnya yang terletak di seberang perbatasan Suriah. Setidaknya 350 tentara Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS juga ditempatkan di sana. Tidak jelas jenis senjata apa yang disimpan di pos terdepan dan sifat pertahanan udara yang digunakan. Sejak awal perang Suriah pada tahun 2011, Washington telah menghabiskan ratusan juta dolar untuk membantu Amman membentuk sistem pengawasan rumit yang dikenal sebagai Program Keamanan Perbatasan untuk membendung infiltrasi pejuang bersenjata dari Suriah dan Irak. Al-Tanf, yang terletak di jalan raya Baghdad-Damaskus, merupakan tokoh kunci dalam perang melawan kelompok bersenjata ISIL (ISIS) dan berperan sebagai bagian dari strategi AS untuk membendung pembangunan militer Iran di Suriah timur. Saat ini sekitar 2.500 tentara AS ditempatkan di Irak sementara 900 dikerahkan di timur laut Suriah. Yordania memiliki perjanjian keamanan yang erat dengan AS dan merupakan salah satu dari sedikit sekutu regional yang mengadakan latihan ekstensif dengan pasukan AS. Tentara Yordania adalah salah satu penerima terbesar pendanaan militer asing dari Washington.