Jakarta, CNBC Indonesia-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada sejumlah komoditas yang paling banyak diekspor oleh Indonesia ke China selama 2023. Posisi pertama komoditas yang paling banyak diekspor adalah ferro-nickel.
“Untuk Tiongkok, komoditas paling banyak diekspor adalah ferro-nickel,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin, (15/1/2024).
Pudji mengatakan nilai ekspor ferro-nickel ke China selama 2023 mencapai US$ 14,95 miliar. Angka tersebut mencakup 23,02% dari total nilai ekspor RI ke negeri tersebut.
Setelah ferro-nickel, BPS menyebut ekspor andalan RI ke China adalah lignite atau batu bara cokelat. Nilai ekspor komoditas ini berkontribusi 12,03% dari nilai seluruh impor Indonesia ke China.
Selanjutnya ada coal atau batu bara yang berkontribusi 5,92%; liquid fractions of palm oil sebanyak 4,70%; dan nickel oxide sinters sebanyak 4,10%.
Adapun Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor utama Indonesia selama 2023 dengan nilai mencapai US$ 64,94 miliar. Sementara kontribusi ekspor ke China ini mencapai 25,09% dari total ekspor Indonesia tahun lalu.