Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam Gaza setelah Hamas memutuskan untuk tidak membebaskan sandera Israel di wilayah tersebut. Ancaman ini disampaikan setelah serangan baru Israel menewaskan tiga orang di Gaza. Trump memberikan pernyataan dari Gedung Putih yang menegaskan bahwa apabila sandera Israel tidak dibebaskan pada 15 Februari, maka akan mengakhiri gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Selain itu, Trump juga mengancam negara Arab, khususnya Yordania dan Mesir, bahwa ia mungkin akan menghentikan bantuan jika mereka menolak menerima warga Palestina. Sebelumnya, Trump telah mengusulkan relokasi warga Gaza ke kedua negara tersebut dan berjanji untuk mengambil alih Gaza jika dibutuhkan. Mesir dan Yordania menolak kompromi yang melanggar hak-hak Palestina, menurut pernyataan resmi setelah pertemuan antara pejabat luar negeri kedua negara dengan AS di Washington.
Ancaman Trump terhadap Gaza dan negara Arab ini merupakan respons atas keputusan Hamas dan sikap Mesir dan Yordania terkait relokasi warga Palestina. Ancaman ini menunjukkan bahwa situasi di kawasan Timur Tengah semakin tegang dan kompleks. Semua pihak diharapkan dapat menyelesaikan konflik ini secara damai demi kedamaian dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.