Panas Tensi Geopolitik: Dampak Investasi Asing ke RI

by -40 Views

Pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, target pertumbuhan ekonomi Indonesia ditetapkan sebesar 8%. Namun, situasi geopolitik yang sedang memanas menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana pemerintah akan mencapai target tersebut. Menurut Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, meskipun ketegangan geopolitik dan geoekonomi memiliki dampak yang menantang, namun juga membuka peluang baru. Beberapa perusahaan besar China, misalnya, sudah mempertimbangkan untuk me-relokasi ke negara-negara ASEAN sebagai strategi untuk tetap dapat berbisnis di pasar Amerika Serikat.

Rosan menekankan bahwa situasi ini mendorong berbagai pihak untuk melihat ke depan dan bergerak bersama dengan pihak lain. Di tengah kompetisi global, Indonesia masih memiliki potensi besar untuk menarik investasi asing, meskipun saat ini hanya menerima sekitar 16-17% dari total investasi di ASEAN. Namun, tantangan terbesar terletak pada perizinan dan kepastian hukum yang sering kali menjadi hambatan bagi investasi asing. Negara-negara lain seperti India dan Vietnam telah mengubah undang-undang mereka untuk menarik investasi, dan Rosan menekankan pentingnya Indonesia untuk proaktif dalam menarik investor asing dengan memahami pasar dan kebutuhan tren global. Dengan terus memperbaiki regulasi, perizinan, dan kebijakan, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya tariknya sebagai tujuan investasi yang menjanjikan.