Pemerintah Iran tidak terlalu khawatir dengan kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang memberlakukan tekanan penuh terhadap negara tersebut. Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, dalam acara peringatan 46 tahun Revolusi Iran di Jakarta. Boroujerdi mengatakan bahwa Iran telah menerima sejumlah sanksi dari Washington dan sekutunya, namun ekonomi negara tersebut tetap stabil dan mampu bertahan.
Sejak 46 tahun terakhir, Iran telah bertahan dan bahkan berkembang lebih baik meskipun dihadapkan pada tekanan yang keras. Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Trump kembali memberlakukan kebijakan keras terhadap Iran guna mencegah negara tersebut memperoleh senjata nuklir. Meskipun Iran disebut telah mempercepat pengayaan uranium hingga mencapai tingkat kemurnian 60%, dekat dengan tingkat senjata sekitar 90%, Teheran sendiri telah membantah untuk mengembangkan senjata nuklir.
Diperkirakan bahwa ekspor minyak Iran menghasilkan pendapatan yang signifikan pada tahun-tahun sebelumnya. Meskipun demikian, berdasarkan data Badan Informasi Energi AS, ekspor minyak dari Iran telah menurun dari tahun ke tahun. Meskipun demikian, Iran percaya bahwa dengan saling menghormati antar negara, akan menciptakan hubungan yang lebih baik bagi semua pihak.