Peringatan Trump: Efek Perang Dagang Memuncak

by -34 Views

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini memberikan peringatan baru kepada warga Amerika Serikat (AS) terkait pemberlakuan tarif pada barang-barang China, Kanada, dan Meksiko, yang telah memicu perang dagang baru. Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (3/2/2025), Trump menyatakan bahwa tarif besar-besaran yang dia terapkan pada negara-negara tersebut mungkin akan menyebabkan penderitaan ‘jangka pendek’, namun dilakukan sebagai bentuk agar negara-negara tersebut ‘membayar’ atas tindakan mereka terhadap AS. Trump juga menyampaikan rencana pemberlakuan tarif terhadap Uni Eropa tanpa menyebutkan kapan hal tersebut akan dilakukan.

Pada saat yang sama, tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan China dinyatakan akan mulai berlaku pada pukul 12:01 tengah malam pada hari Selasa. Rincian pengenaan pajak tersebut meliputi tarif sebesar 25% atas impor dari Kanada dan Meksiko serta tambahan tarif sebesar 10% atas barang-barang China. Trump juga menegaskan melalui platform Truth Social bahwa langkah ini dilakukan melalui Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional (IEEPA) sebagai tanggapan terhadap ancaman imigran gelap dan obat-obatan mematikan.

Namun, respon dari negara-negara lain terhadap pemberlakuan tarif ini beragam. Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum memerintahkan menteri ekonomi untuk merespons dengan tindakan tarif dan non-tarif, sedangkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan bahwa negaranya juga akan memberlakukan tarif sebesar 25% pada barang AS. Sementara itu, China menentang keras kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS dan menyatakan akan mengajukan gugatan hukum ke Organisasi Perdagangan Dunia atas ‘praktik yang salah’ yang dilakukan oleh AS dalam perang dagang ini.

Penerapan tarif dan pembalasan dari negara-negara lain ini dapat menjadi awal dari era baru perang dagang global. Para ekonom telah memperingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga pada berbagai produk di AS. Tanggapan dari pemerintah Kanada, Meksiko, dan China menunjukkan ketegangan yang meningkat dalam hubungan perdagangan internasional antara negara-negara tersebut dengan AS.