Donald Trump membuat pernyataan kontroversial terkait kebijakan energi dengan menyebut batu bara sebagai sumber energi penting bagi Amerika Serikat. Dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Trump mengusulkan pembangunan pembangkit listrik baru yang dapat menggunakan batu bara sebagai cadangan energi, terutama untuk memenuhi kebutuhan listrik dari perkembangan kecerdasan buatan. Trump mengklaim AS memiliki cadangan batu bara terbesar di dunia yang dapat diandalkan jika terjadi gangguan pada pasokan gas dan minyak. Meski demikian, penggunaan batu bara di AS telah mengalami penurunan drastis dalam dua dekade terakhir, dengan hanya menyumbang 16 persen dari total kebutuhan listrik AS pada 2023. Trump bersikeras bahwa batu bara tetap relevan, terutama sebagai solusi darurat jika jaringan energi lain terganggu. Namun, para ahli skeptis terhadap masa depan batu bara, menyebutnya tidak kompetitif dibandingkan dengan sumber energi lain seperti energi terbarukan. Langkah Trump ini juga berpotensi menghambat daya saing AS dalam transisi energi global, di mana banyak negara menuju transisi energi bersih.
“Donald Trump Siap Bakar Lebih Banyak Batu Bara: Wawasan Menjanjikan”
