“Nasib Perang-Perang Besar di Dunia Pasca Kepresidenan Trump”

by -31 Views

Donald Trump akan kembali dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari. Kemenangannya dalam pemilu November lalu melawan Wakil Presiden petahana, Kamala Harris, telah memastikan pelantikan tersebut. Di tengah eskalasi geopolitik global, termasuk dua konflik besar antara Israel dan milisi Gaza Palestina serta Rusia-Ukraina, masa depan kedua eskalasi tersebut masih menjadi tanda tanya.

Donald Trump memiliki peran penting dalam geopolitik Israel selama masa kepemimpinannya dari 2017 hingga 2021. Melalui Abraham Accord, Trump berhasil memfasilitasi normalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab. Setelah kesepakatan perdamaian terbaru antara Israel dan Hamas, Trump menyatakan kegembiraannya dan berkomitmen untuk memperluas kesepakatan tersebut. Dia juga berencana untuk membangun hubungan diplomatik antara Israel dan Arab Saudi.

Selain itu, Trump juga memberikan pandangan kritis terhadap kebijakan AS yang membantu Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia. Meski mengagumi Presiden Rusia Vladimir Putin, Trump menunjukkan keinginan untuk menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina dalam waktu singkat setelah dilantik. Namun, belum ada rencana resmi dari pihaknya terkait penyelesaian konflik tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyambut baik niat Trump untuk mengatasi akar penyebab konflik Ukraina namun menegaskan bahwa belum menerima proposal konkret terkait perdamaian dari pihak AS. Meskipun begitu, Rusia tetap terbuka untuk berkomunikasi menuju perdamaian setelah Trump resmi dilantik.