“Bom Terbesar AS ke Rusia: Tindakan China-India”

by -36 Views

Beberapa perusahaan penyulingan minyak China dan India sedang mencari pasokan alternatif karena sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap produsen minyak Rusia. Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi terluas yang menargetkan pendapatan minyak dan gas Rusia, serta 183 kapal tanker yang mengirimkan minyak dari Rusia. Banyak kapal tanker yang terkena sanksi telah digunakan untuk mengirimkan minyak ke India dan China, mengalihkan perdagangan minyak Rusia dari Eropa ke Asia. Sejumlah sumber mengatakan bahwa sanksi tersebut akan mendorong China dan India kembali ke pasar minyak yang patuh untuk mencari lebih banyak pasokan dari Timur Tengah, Afrika, dan Amerika.

Harry Tchilinguirian dari Onyx Capital Group mengatakan bahwa perpindahan ke Timur Tengah dapat meningkatkan posisi tawar sejumlah negara di kawasan tersebut. Sementara itu, Kremlin mengatakan bahwa sanksi bisa mengganggu stabilitas pasar global dan Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah untuk melawannya. Para analis mengatakan bahwa sanksi baru tersebut kemungkinan akan mengurangi ekspor minyak Rusia dalam jangka pendek, namun Rusia dapat beradaptasi dengan menggunakan kapal dalam armada bayangannya yang belum terkena sanksi.

Sinara Bank yang berkantor pusat di Moskow juga dapat memberikan diskon sementara untuk minyak Urals Rusia terhadap minyak Brent. Di sisi lain, sumber Pemerintah India menyatakan bahwa pasokan minyak Rusia tidak sepenuhnya akan dilarang masuk ke negara itu, disebabkan diskon besar yang diberikan oleh Rusia. Sebelumnya, pemerintahan Biden menunjuk lebih banyak kapal yang menangani minyak Iran menjelang tindakan lebih keras dari pemerintahan Trump yang diharapkan. Hal ini telah mengakibatkan China juga akan beralih ke minyak Timur Tengah dan mungkin akan memaksimalkan penyerapan minyak mentah Kanada.