Jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines, J2-8243, di Aktau, Kazakhstan, disebabkan oleh sistem pertahanan udara Rusia. Peristiwa tragis ini menyebabkan kematian 38 dari 67 orang yang berada di pesawat tersebut. Berdasarkan temuan awal dari penyelidikan, empat sumber mengungkapkan bahwa pesawat itu kemungkinan ditabrak oleh sistem pertahanan udara Rusia. Salah satu sumber mengungkapkan bahwa komunikasi pesawat terganggu oleh sistem ‘peperangan elektronik’ sebelum jatuh. Meskipun belum ada klaim secara resmi, pihak Azerbaijan berharap Rusia bisa mengakui kejadian tersebut.
Beberapa sumber lain juga membenarkan kesimpulan awal yang sama, termasuk sumber dari Azerbaijan dan Amerika Serikat. Laporan juga mencatat bahwa pesawat seharusnya terbang ke arah lain namun berbelok drastis, meningkatkan kecurigaan terhadap sistem pertahanan udara Rusia. Para ahli penerbangan dan militer mengungkapkan bahwa pesawat mungkin secara tidak sengaja ditembak oleh Rusia karena keberadaannya di wilayah yang rawan konflik.
Meskipun Dmitry Peskov dari Rusia mengecam spekulasi sebelum penyelidikan resmi selesai, berbagai laporan dan sumber memperkuat dugaan bahwa pesawat tersebut memang terkena rudal dari Rusia. Kotak hitam pesawat telah ditemukan, dan klaim sebelumnya tentang pesawat tertabrak burung telah dibantah. Presiden Azerbaijan menyatakan hari berkabung dan membatalkan kunjungannya ke Rusia sebagai solidaritas terhadap korban. Situs web Flight Radar mencatat jalur pesawat yang menyimpang sebelum jatuh di Kazakhstan. Semua fakta ini mengungkapkan tragedi dan peristiwa penting terkait jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines.