Israel masih terus menyerang wilayah Gaza, Palestina. Meskipun korban jiwa sudah mencapai lebih dari 21.000, Tel Aviv tidak menghentikan serangannya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berencana memperluas operasinya di daerah Khan Younis di Gaza selatan, meski sebelumnya wilayah tersebut menjadi basis pengungsian warga.
Panglima militer Israel mengakui kegagalan pasukannya dalam misi penyelamatan tiga sandera yang terbunuh di Gaza. Mereka juga membantah adanya niat jahat dalam peristiwa tersebut, menyebut bahwa para prajurit bertindak sesuai pemahaman mereka saat itu.
Warga Gaza yang putus asa menyerbu konvoi bantuan di pusat PBB di lingkungan Al-Zeitoun di Gaza utara. Mereka memanjat dua truk yang sedang mendistribusikan bantuan, karena mereka membutuhkan bantuan tersebut untuk bertahan hidup.
IDF juga mengklaim telah menghancurkan terowongan Hamas di selatan Jalur Gaza, serta melakukan penyerangan terhadap jamaah Muslim yang hendak melaksanakan Shalat Jumat di Al-Aqsa Yerusalem.
Menteri Keuangan Israel mengatakan mereka tidak akan mentransfer uang pajak ke Otoritas Palestina (PA), yang telah dikumpulkan oleh Israel sejak Oktober. Sementara itu, Pakistan dan Uni Emirat Arab (UEA) melarang perayaan Malam Tahun Baru sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Di tengah situasi ini, delegasi Hamas akan membahas rencana gencatan senjata Mesir di Kairo. Mereka juga akan berdiskusi mengenai pembebasan tahanan Palestina di Israel dan pembentukan pemerintahan teknokrat Palestina setelah pembicaraan yang melibatkan semua faksi Palestina.
Sumber: CNBC Indonesia
