Kemiskinan di Gaza Semakin Parah dengan 7 Pembaharuan Terbaru

by -174 Views
Kemiskinan di Gaza Semakin Parah dengan 7 Pembaharuan Terbaru

Pasukan Israel melanjutkan serangan ke Jalur Gaza dan Tepi Barat. Setidaknya 46 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan pasukan Zionis di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. Di Kairo, Mesir, Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Hamas, hadir untuk kemungkinan negosiasi gencatan senjata.

Situasi terkait Gaza, Tepi Barat, dan sekitarnya adalah sebagai berikut. Sebanyak 46 jenazah dan 110 orang terluka telah dibawa ke Pusat Medis Jabalia di Gaza utara. Lebih dari selusin orang tewas dalam serangan Israel pada kamp pengungsi Jabalia, di mana terjadi serangan Israel paling intens sejak 7 Oktober.

Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) menyatakan bahwa pasukan Israel telah “mengepung dan menekan” pusat ambulans mereka di Jabalia dari segala arah. Biro politik Hamas memiliki visi jelas untuk menghentikan agresi dan siap untuk bernegosiasi dengan semua pihak dan mencapai “kompromi besar” bagi para tahanan Palestina dan tawanan di Gaza.

Peter Rademaker, wakil direktur regional negara-negara Arab di Organisasi Buruh Internasional (ILO), mengatakan bahwa warga Palestina di Gaza akan berada dalam kemiskinan selama bertahun-tahun mendatang karena perang Israel di wilayah kantong tersebut.

NetBlocks mengatakan insiden serangan Israel berdampak pada wilayah selatan Gaza, yang telah pulih selama beberapa hari terakhir. Gaza telah mengalami beberapa kali pemadaman komunikasi dan internet sejak perang dimulai pada Oktober.

Pasukan udara Israel juga melakukan serangan terhadap infrastruktur Hizbullah dan situs militer di Lebanon. Korban tewas dan luka-luka di Palestina dan Israel terus bertambah.

Sementara di Tepi Barat, tercatat 301 orang tewas, termasuk sekitar 72 anak-anak dan lebih dari 3.365 dilaporkan luka-luka. Sementara jumlah korban di Israel kembali direvisi dari serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Setidaknya total 73 jurnalis telah terbunuh sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober. Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), 66 jurnalis Palestina, 3 jurnalis Lebanon, dan 4 jurnalis Israel telah tewas.