Barang-Barang Mahal, Uang Rp100 Ribu Tidak Terasa Berarti

by -249 Views
Barang-Barang Mahal, Uang Rp100 Ribu Tidak Terasa Berarti

Harga-harga barang kebutuhan sehari-hari terus merangkak naik. Inflasi tersebut membuat uang Rp 100 ribu yang dulu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup satu hari kini tidak berlaku lagi.

Seorang pegawai swasta bernama Abdi menjadi salah satu orang yang merasakan dampak inflasi tersebut. Dia mengatakan bahwa sebelumnya, pengeluaran harian maksimal Rp 100 ribu. Aturan yang dia buat sendiri itu sekarang makin tak mungkin dilakukan.

“Sehari dibudgetkan Rp 100 ribu, sekarang bisa sampai Rp 150 ribu pengeluaran,” kata dia.

Abdi yakin pengeluarannya tidak bertambah. Namun, kenaikan harga membuatnya harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk kebutuhan harian. Harga rokok, yang beberapa waktu lalu berkisar di Rp 20 ribu per bungkus, sekarang menjadi Rp 24 ribu. Demikian pula dengan harga soto mie yang naik dari Rp 13 ribu menjadi Rp 16 ribu. Harga keperluan rumah tangga bulanan seperti sabun dan pasta gigi juga mengalami kenaikan dari Rp 250 ribu menjadi Rp 300 ribu. “Harga barang-barang mengalami kenaikan,” ujar dia.

Abdi mengatakan kenaikan harga bukan hanya menambah pengeluarannya, melainkan juga menggerus jumlah uang yang biasa dia tabung sebulan. Kenaikan harga ini membuatnya harus melakukan substitusi barang ke barang yang lebih murah.

BPS mengumumkan inflasi November 2023 mencapai 0,38% secara bulanan dan 2,86% secara tahunan. Inflasi ini naik dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu 0,17%. Begitu pula dibandingkan dengan November 2022. Kelompok pengeluaran penyebab inflasi bulanan terbesar November 2023 adalah makanan, minuman, dan tembakau yaitu 1,23% dengan andil inflasi 0,32%.

Mandiri Spending Index mencatat Indeks belanja melonjak ke 269,2 pada awal November. Indeks ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan awal tahun ini yang hanya di kisaran 200.

Indeks tabungan kelompok lower menurun drastis sejak April 2023 atau pasca Lebaran Idul Fitri tahun ini. Kenaikan indeks belanja sementara di sisi lain indeks tabungan turun tajam disebabkan oleh banyak faktor, termasuk kenaikan harga.

Data Mandiri Spending Index juga menunjukkan kelompok bawah menghabiskan 62% konsumsinya untuk consumer goods pada November. Porsi konsumsi consumer good yang terkait dengan kebutuhan sehari-hari naik drastis dari 59,2% pada Oktober.

Sebagai catatan, consumer goods terkait erat dengan kebutuhan sehari-hari mulai dari pangan, minuman, perawatan tubuh seperti sabun mandi dan shampoo, hingga home care seperti sabun cuci piring.

Seorang petugas satuan pengamanan bernama Fikri mengaku kenaikan harga kebutuhan sehari-hari itu berimbas pada pengeluarannya. Dia mengaku kesulitan membatasi pengeluaran hanya Rp 100 ribu per hari. Rata-rata pengeluarannya dalam satu hari sekarang adalah Rp 150 ribu. Menurutnya, menekan pengeluaran rasanya hampir tidak mungkin. Salah satu sebabnya adalah jarak tempat kerja yang jauh dari rumah, sehingga membutuhkan ongkos bensin yang tidak sedikit. Dia memilih mencari kerja sambilan menarik ojek ketika libur dari pekerjaan utamanya.

Sumber: CNBC Indonesia

Artikel Selanjutnya
Nasib Orang RI Kini: Gaji Tetap, Jajan Naik, Utang Menumpuk.