Balikpapan, CNBC Indonesia – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) bersikeras untuk mendukung ketahanan energi nasional. Ini terbukti dengan dukungan penuh perusahaan dalam percepatan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang dijadwalkan selesai pada tahun 2025 mendatang. Saat ini, progres proyek RDMP Balikpapan telah mencapai 91,44%.
“Dalam kenyataannya, kita masih harus impor bahan baku, LPG, dan BBM. Untuk mencapai kemandirian energi industri hilir, kita perlu memastikan kapasitas kilang mencukupi,” kata Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman, saat mengunjungi proyek RDMP Balikpapan pada Jumat (25/10/2024).
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia masih harus mengimpor minyak mentah hingga 1 juta barel per hari untuk memenuhi kebutuhan minyak nasional.
Dengan melihat kondisi tersebut, produksi minyak di Indonesia harus segera ditingkatkan.
RDMP Balikpapan adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sedang didorong oleh Pertamina sebagai Induk usaha KPI. Jika PSN ini selesai, kapasitas dan kualitas pengolahan kilang minyak di Balikpapan akan meningkat 100 ribu barel per hari dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.
Lebih menariknya, RDMP Balikpapan akan menjadi kilang yang ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi gas buang yang signifikan melalui efisiensi energi dan produk yang dihasilkan. Hal ini sekaligus mendukung program Net Zero Emission (NZE) yang ditetapkan pada tahun 2060.
Dengan demikian, kualitas produk yang dihasilkan dari RDMP Balikpapan akan meningkat dari EURO II menjadi EURO V.
“Masalah emisi juga menjadi perhatian kami. Dari sisi proses produksi, kami memiliki unit untuk mengurangi emisi,” tambah General Manager KPI Unit Balikpapan, Arafat Bayu dalam kesempatan yang sama.
Link artikel: [Di sini](https://cnbcindonesia.com/news/20240830092917-8-567681/strategi-kilang-pertamina-jaga-ketahanan-energi-lewat-efisiensi-kilang)
(dpu/dpu)