Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Bidang Pengkajian & Pengembangan Perbanas, Aviliani mengungkapkan sejumlah tantangan dalam pemenuhan kebutuhan perumahan masyarakat, termasuk melalui Tapera.
Di tengah backlog perumahan yang masih mencapai sekitar 10 juta, masalah permintaan dan kemampuan beli masyarakat yang rendah masih menjadi hambatan dalam penyediaan rumah oleh pemerintah.
Avi menyebutkan bahwa subsidi merupakan strategi yang lebih baik daripada Tapera untuk memenuhi kebutuhan perumahan saat kondisi ekonomi sedang tertekan.
Bagaimana urgensi program Tapera? Apa dampaknya terhadap perbankan? Untuk informasi lebih lanjut, simak wawancara antara Syarifah Rahma dengan Ketua Bidang Pengkajian & Pengembangan Perbanas, Aviliani dalam acara Power Lunch, CNBC Indonesia (Kamis, 30/05/2024).
Saksikan siaran langsung program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini.