Gaza, Palestina – Meski gencatan senjata sementara masih berlangsung di Gaza, Palestina, antara Israel dan Hamas, Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel Herzi Halevi mengatakan bahwa pasukannya telah mempersiapkan perang baru melawan Hamas. Hal ini dilakukan meskipun pembicaraan diplomatik lain sedang berlangsung untuk memperpanjang gencatan senjata hingga Rabu (29/11/2023) mendatang.
“IDF siap untuk melanjutkan pertempuran,” tegas Halevi. Ia menyatakan bahwa tujuan operasi militer Israel di Gaza adalah untuk membubarkan Hamas. Sementara itu, analis Doha Institute for Graduate Studies, Omar Ashour mengatakan bahwa perang baru di Gaza mungkin tak bisa dihindari. Pasukan Israel dan Hamas kemungkinan besar menggunakan jeda dalam pertempuran untuk menyiapkan ulang unit-unit mereka.
Selain itu, perang Gaza dikatakan telah memberikan pukulan yang sangat besar terhadap perekonomian Israel. Laporan Institute for National Security Studies (INSS) yang mengutip Moody’s menyebutkan bahwa kerugian keseluruhan dari perang ini bisa mencapai US$ 53,5 miliar, hampir 10% dari PDB. Sehingga mengancam masa depan ekonomi Israel.
Perang mendorong Moody’s merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi Israel dari 3% menjadi 2,4%. Dalam prospek tahun 2024 yang pesimistis, lembaga pemeringkat melihat PDB mengalami kontraksi sekitar 1,5%. Sebelumnya, Moddy’s memprediksi kemungkinan penurunan peringkat kredit Israel A1.
Diketahui perang Israel dan Hamas terjadi sejak 7 Oktober. Sedikitnya 15.000 warga sipil Gaza, didominasi anak dan wanita, tewas, sementara 1.400 warga Israel juga kehilangan nyawa dalam konflik tersebut. Letaknya di Palestina.