BMKG Modifikasi Cuaca Jabodetabek: Analisis dan Dampaknya

by -16 Views

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) secara intensif selama 24 jam untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Dalam keterangan resmi, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa OMC tidak hanya dilakukan dengan cara menyemai garam ke langit, melainkan memerlukan pemodelan atmosfer yang akurat untuk memastikan efektivitas intervensi cuaca. BMKG bekerja sama dengan BNPB untuk merancang strategi operasi, menentukan lokasi penyemaian, dan memantau kondisi atmosfer secara real-time.

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menekankan bahwa OMC dilakukan dengan fokus pada pengurangan curah hujan di daerah tangkapan air Sungai Ciliwung dan Cisadane. Tujuannya adalah untuk menghindari banjir di wilayah terdampak dengan cara menghujankan awan-awan yang berpotensi membawa hujan deras lebih awal di laut sebelum mencapai daratan, serta mengganggu pertumbuhan awan di daratan agar curah hujan berkurang. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, OMC telah terbukti mampu mengurangi curah hujan sebesar 30-60% pada awan hujan masif, sehingga diharapkan risiko banjir dapat ditekan.

OMC kali ini dikendalikan dari Pos Komando di Lanud Halim Perdanakusuma dengan kerjasama antara BMKG, BNPB, dan TNI Angkatan Udara. Di samping itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan menggelar rapat persiapan untuk pelaksanaan OMC tambahan. Dengan koordinasi yang solid antar-lembaga dan kesiapsiagaan masyarakat, diharapkan operasi modifikasi cuaca ini dapat memberikan dampak yang positif dalam upaya pencegahan bencana hidrometeorologi di wilayah Jabodetabek.

Source link