Menelusuri Upaya Inklusivitas PIK2

by -21 Views

Pemerintah saat ini sedang mendorong kehidupan yang lebih inklusif di seluruh negara demi mencapai target Indonesia sebagai negara maju dengan pendapatan per kapita tinggi pada tahun 2045. Langkah ini diambil dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sambil tetap adaptif terhadap perkembangan yang terjadi. Salah satu contohnya adalah PIK2 yang sedang membangun kawasan hijau bernama Taman Bhineka, yang akan menjadi kawasan multi-kultural dan multi-agama. Dengan luas 54 hektar, Taman Bhineka diharapkan dapat melestarikan kebudayaan Indonesia serta mencerminkan keberagaman tanah air. Di dalamnya akan terdapat Masjid Agung yang terinspirasi oleh desain masjid terkenal di dunia seperti Blue Mosque dan Hagia Sophia di Turki, yang akan menjadi simbol keberagaman. Masjid ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas eksklusif dan mempertahankan konsep tradisional dan kultural dalam setiap detailnya.

Selain Masjid Agung, PIK2 juga akan membangun Gereja Katolik dan Cin Te Yen di Taman Bhineka, menegaskan kembali komitmen untuk menciptakan kawasan multi-religi dan multi-kultural. Semua tempat ibadah ini diharapkan selesai dibangun pada tahun 2026. Kawasan ini juga dirancang agar mudah diakses baik oleh pejalan kaki maupun pengguna transportasi umum seperti Trans Jakarta. Kantong biaya masuk ke Taman Bhineka cukup terjangkau, dengan tarif hanya Rp 3.500 menggunakan bus AC Trans Jakarta dan dilanjutkan dengan shuttle bus untuk mencapai lokasi tersebut.

Taman Bhineka termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) berbasis hijau yang disebut “Tropical Coastland” dengan tujuan menjadi destinasi pariwisata baru yang ramah lingkungan. Didesain untuk meningkatkan daya tarik bagi para wisatawan, kawasan ini juga akan menjadi Kawasan Wisata Mangrove untuk pengamanan pesisir secara alami. Sementara itu, Pantai Pasir Putih yang dimiliki oleh PIK2 juga menjadi destinasi inklusif baru yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Dengan fasilitas modern yang terjangkau, pengunjung bisa menikmati Pantai Pasir Putih tanpa dipungut biaya masuk. Langkah ini merupakan bagian dari upaya PIK2 dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan dan ramah bagi semua kalangan.