Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Perum Bulog baru mencapai 6,24% dari target bulanan hingga 11 Januari 2025. SPHP adalah produk intervensi pemerintah yang bertujuan melindungi daya beli masyarakat. Menurut Ketua Harian Induk Koperasi Pedagang Pasar, penyaluran SPHP melambat karena daya beli masyarakat menurun. Harga beras lokal yang lebih rendah membuat konsumen memilih alternatif lain. Namun, di masa depan diperkirakan permintaan beras SPHP akan meningkat kembali saat harga beras lokal naik. Wilayah dengan penyaluran beras SPHP terbesar adalah DKI Jakarta dan Banten, biasanya prioritas di awal tahun untuk mengatasi lonjakan harga selama musim paceklik. Meskipun ada daerah dengan harga beras tinggi, Bulog tetap berusaha menjangkau wilayah tersebut.
Ini menjadi tantangan bagi keberlangsungan penyaluran SPHP dalam jangka waktu yang akan datang.