Inilah Ciri Megathrust Picu Tsunami: Golden Time

by -43 Views

Ancaman gempa besar efek megathrust yang berpotensi memicu tsunami raksasa hingga 20 meter telah menjadi sorotan utama di Indonesia. Pemerintah telah memberikan jaminan untuk melakukan persiapan yang diperlukan guna mengantisipasi ancaman tersebut. Ketua Tim Kerja Informasi Gempabumi dan Tsunami Kedeputian Geofisika BMKG, Wijayanto, menjelaskan bahwa kemungkinan terjadinya gempa besar di zona megathrust benar adanya. Zona megathrust memiliki potensi untuk menyebabkan gempa dengan magnitudo hingga 9 dan memicu tsunami yang berbahaya.

Gempa megathrust dengan magnitudo di atas 8,7, terutama di zona megathrust di busur Sunda dan daerah selatan Jawa hingga Nusa Tenggara, dapat menghasilkan tsunami dengan tinggi lebih dari 20 meter di pantai. Namun, tidak semua gempa di zona megathrust selalu memicu tsunami. Wijayanto menegaskan bahwa gempa dengan magnitudo lebih dari 7 yang berpotensi untuk menjadi tsunami.

Dalam hal evakuasi, peringatan dini diberikan dalam waktu 3 menit, sementara waktu untuk evakuasi sekitar 15-25 menit setelah peringatan. Kesiapsiagaan dan kerja sama semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan swasta, sangat penting untuk meminimalkan jumlah korban jiwa akibat gempa dan tsunami megathrust.

Indonesia diketahui berada di Zona Cincin Api Pasifik, yang membawa potensi ancaman gempa besar. BMKG telah mencatat bahwa Indonesia memiliki 13 segmen megathrust yang merupakan sumber gempa besar potensial. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, telah mengungkapkan bahwa Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Suberut merupakan dua sumber gempa besar yang saat ini dalam “menunggu waktu” untuk melepaskan energinya.

Peneliti dari BRIN juga menyatakan bahwa segmen megathrust di selatan Jawa memiliki potensi untuk melepaskan gempa berkekuatan magnitudo 8,7 hingga 9,1 yang dapat memicu tsunami tinggi. Oleh karena itu, mitigasi melalui berbagai pendekatan struktural dan non-struktural sangat diperlukan untuk mengurangi dampak bencana tersebut.

BMKG telah melakukan berbagai persiapan, termasuk sistem peringatan dini Tsunami InaTEWS, koordinasi dengan pemerintah dan masyarakat, serta pemasangan seismograph untuk memantau aktivitas gempabumi. Semua langkah ini diambil untuk mengantisipasi ancaman gempa besar dan tsunami efek megathrust yang mengintai Indonesia.