Sejumlah pendeta Katolik Filipina mengajukan tuntutan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Sara Duterte setelah mengalami perseteruan dengan Presiden Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos. Duterte sebelumnya dianggap akan menggantikan ayahnya, Rodrigo Duterte, namun ia memilih untuk mendukung Marcos dan kemudian mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Namun, alasannya telah hancur sebelum pemilihan paruh waktu tahun depan. Tuntutan pemakzulan muncul karena Duterte diduga melakukan pengeluaran dana yang tidak wajar dan merencanakan pembunuhan Marcos. Meskipun prospek pemecatan wakil presiden belum jelas, komite kehakiman memutuskan tidak akan mengadili tuntutan Duterte secara terbuka. Sementara itu, Presiden Marcos juga aktif mencegah anggota parlemen untuk memakzulkan Duterte. Semua ini merupakan konflik politik yang tengah berlangsung di Filipina, menunjukkan ketegangan antara pihak-pihak yang berseteru.
“Tetangga RI Rusuh: Wapres Mau Dimakzulkan – Penemuan Terbaru”
