Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) meminta kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI untuk memperluas ‘jualan’ nikel dari Indonesia. Sejauh ini, hanya ada lima negara yang menikmati nikel asal Indonesia.
Sekretaris Umum APNI, Meidy Katrin Langkey berharap, Kementerian Perdagangan bisa menggiatkan edukasi dan mempromosikan hasil mineral Indonesia seperti nikel ke negara-negara lainnya.
“Karena nikel ini cuma 5 negara. Jepang, China, India, Korsel, kan banyak negara lain butuh bahan baku baterai kita,” terang Meidy dalam Trade Corner Special Dialogue CNBC Indonesia di gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Dia berharap, melalui kedutaan-kedutaan Indonesia yang ada di luar negeri, bisa melakukan edukasi untuk memperkenalkan nikel maupun mineral lain yang ada di Indonesia. Sejauh ini, kata Meidy masih banyak yang belum paham mengenai isu di industri hulu dan hilir nikel.
“Dan paling seru mereka ngga tahu bentuk nikel, output produk seperti gimana. Beberapa kami membawa sample untuk mengedukasi bahan baku baterai,” tanda Meidy.
Sumber: [CNBC Indonesia](https://cnbcindonesia.com/news/20240718124826-8-555695/pilpres-as-potensi-memanasnya-perang-dagang-as-china-ri-harus-apa)