Kementerian Pertanian (Kementan) sedang mencari investor untuk mengimpor indukan sapi perah dan sapi potong ke Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk mendukung program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Selain itu, langkah ini juga sebagai awal menuju swasembada susu dan daging sapi di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Agung Suganda, menyatakan bahwa Kementan telah merencanakan strategi, peta jalan, dan latihan untuk menjalankan program makan bergizi gratis dengan lancar. Namun, untuk mencapai kesuksesan program tersebut, Kementan membutuhkan peran investor dari pelaku usaha.
Agung menjelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan susu dalam program makan bergizi gratis periode tahun 2025-2029, serta untuk mencapai swasembada, diperlukan 1 juta ekor sapi perah dan 1 juta ekor sapi potong selama 5 tahun ke depan. Dengan memasukkan jumlah sapi perah dan sapi potong tersebut, diharapkan produksi susu dan daging sapi dalam negeri bisa meningkat dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Selain itu, Kementan juga berencana mengimpor 1 juta ekor sapi potong untuk periode 2024-2029 guna memenuhi kebutuhan daging sapi di dalam negeri. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan impor susu dan daging sapi bisa berkurang sehingga Indonesia bisa mencapai swasembada dalam beberapa tahun mendatang.
Agung menegaskan bahwa peran investor sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, mengingat anggaran dari APBN masih terbatas untuk kegiatan seperti ini. Dengan kerjasama antara pemerintah dan investor, diharapkan Indonesia bisa mencapai swasembada susu dan daging sapi dalam waktu yang lebih cepat.