Pengelolaan air yang berkelanjutan merupakan salah satu elemen penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Sejalan dengan itu, Indonesia juga telah menerapkan target 100% akses air minum layak di Indonesia pada tahun 2020-2024, dan 15% air minum aman. Bahkan, Presiden RI Joko Widodo juga mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik.
Dalam Inpres ini, Presiden menginstruksikan jajaran di bawahnya untuk mengambil langkah-langkah yang terkoordinasi dan terintegrasi sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk melakukan percepatan, merencanakan dan menyediakan kesiapan teknis dan nonteknis, menyusun kebijakan, program dan kegiatan berkelanjutan, memantau, sampai mengevaluasi dan menyelesaikan kendala dan hambatan dalam percepatan penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air limbah domestik.
Meski demikian, Inpres ini dirasa tidak cukup menjadi satu-satunya modal untuk mencapai target SDGs. Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Air, Firdaus Ali, menjelaskan Inpres No.1/2024 hanya akan mampu memperkecil ketidaktercapaian target SDGs sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 dan 2024 yang menetapkan cakupan perpipaan untuk air minum dan sanitasi dapat mencapai 30% pada 2030.
Pasalnya penambahan populasi 1,36% per tahun, belum diimbangi cakupan perpipaan yang mumpuni atau hanya 0,5%. Untuk itu, ia menilai pencapaian SDGs di bidang air memiliki urgensi tinggi dan dibutuhkan berbagai pembiayaan baru ke depannya.
Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia terus berupaya mendorong penyelesaian krisis air bersih…
Kementerian Luar Negeri menyebutkan, World Water Forum ke-10 pada Mei 2024 menjadi wahana bagi negara-negara sedunia mempelajari cara Indonesia memenuhi target SDGs 2030. SDGs menjadi program pembangunan berkelanjutan yang disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ditargetkan tercapai pada 2030.
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu Tri Tharyat mengatakan, hingga 2023 pemenuhan target SDGs Indonesia telah melampaui 60%. Sementara capaian global baru 12%, padahal targetnya akses air secara aman 2030 bisa mencapai 100% secara global. “Sementara Indonesia sudah mencapai 60%, oleh karena itu banyak negara yang ingin tahu bagaimana Indonesia bisa mencapai hal seperti itu di tengah Covid-19, krisis keuangan dan pangan global, serta energi,” ungkap Tri dalam Konferensi Pers Virtual menuju…