Venezuela akan menggelar pemilihan umum (pemilu) pada tahun ini. Namun menjelang hari pemungutan suara, kelompok oposisi mulai menunjukkan keberatan. Menurut kelompok oposisi Platform Kesatuan Demokratik (PUD), mereka belum bisa mendaftarkan kandidat secara resmi. Mereka menduga bahwa pihak mereka dilarang mendaftarkan calon presiden untuk bersaing dengan Presiden Nicolas Maduro.
Presiden Maduro, 61 tahun, resmi mendaftar sebagai kandidat presiden dengan penuh semangat beberapa waktu lalu. Ribuan pendukung berkumpul di belakangnya dan Partai Sosialis Bersatu Venezuela yang berkuasa.
Sebelumnya, kesepakatan pemilu yang ditandatangani oposisi dengan pemerintah memungkinkan oposisi untuk memilih kandidatnya sendiri. Namun, pemilihan pendahuluan multi-partai pada Oktober lalu menghasilkan Maria Corina Machado sebagai pemenang dengan suara mayoritas, meskipun ia kemudian dilarang.
Machado terus melakukan kampanye pemilihan meskipun beberapa sekutu dan aktivisnya ditangkap. Beberapa jajak pendapat memprediksi bahwa Machado akan mendapatkan sekitar 50% suara, sementara Maduro diperkirakan hanya mendapat sekitar 20%.
Pihak oposisi telah menekan Machado untuk menunjuk kandidat pengganti, dan akhirnya dia menunjuk akademisi Corina Yoris. Namun, Yoris tidak dapat mendaftar dalam sistem online dewan pemilihan hingga batas waktu 25 Maret.
Dua kelompok oposisi lainnya, yaitu Persatuan Demokratik dan A New Time, masing-masing mendaftarkan kandidat pengganti sebelum batas waktu pendaftaran. Proses pemilihan kandidat pengganti akan berlangsung hingga 20 April.
Oposisi masih memiliki waktu untuk melakukan negosiasi internal mengenai dukungan terhadap kandidat yang telah didaftarkan. Meskipun terjadi kekacauan di internal oposisi, semua pihak berharap pemilihan umum berjalan dengan lancar pada 28 Juli mendatang.