Pemerintah terus mempercepat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Salah satu target terdekat adalah menggelar upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 mendatang di Istana Kepresidenan baru di IKN.
Di tengah pembangunan yang terus dipercepat, pemerintah terus mengincar investasi dari sektor swasta, termasuk dari perusahaan asing, yang diharapkan dapat berkontribusi sebanyak 80% dari total dana US$ 32 miliar yang dibutuhkan untuk membangun IKN.
Agung Wicaksono, Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, mengatakan bahwa Korea Selatan termasuk negara yang paling tertarik berinvestasi di IKN. Negeri Ginseng berminat untuk membangun smart city di Nusantara, salah satunya dengan membangun sistem agar seluruh kota dapat menggunakan energi secara lebih efisien.
“Kita lihat perusahaan-perusahaan Korea bisa banyak berkontribusi dalam hal teknologi. Saat ini Hyundai juga lagi testing drone yang bisa angkut penumpang,” kata Agung.
Selain di bidang teknologi, perusahaan Korea Selatan juga berminat masuk ke sektor infrastruktur dan konektivitas. Agung menjelaskan bahwa perusahaan Korea Selatan, Daewoo, saat ini juga sedang melakukan uji kelayakan proyek terowongan bawah laut untuk membangun konektivitas di IKN dengan kondisi geografisnya yang unik.
Tantangan menggaet investor jelang Pemilu, Korea Selatan telah menyerahkan 10 Letter of Intent, yang menyatakan niat dan ketertarikan mereka berinvestasi di IKN. Meski demikian, belum ada kerja sama yang berhasil diteken dengan perusahaan dari Negeri K-Pop. Kondisi ini menghadirkan ketidakpastian ekonomi mengingat Indonesia akan segera menghadapi tahun politik. Banyak investor Korea menahan diri untuk membuat keputusan bisnis penting karena khawatir jika tiba-tiba ada perubahan kebijakan setelah pemerintahan berganti. Lee menambahkan, sikap wait and see investor ini kemungkinan akan berlangsung hingga Juni mendatang.
Menanggapi isu ini, Agung optimistis bahwa Pemilu hanyalah bagian dari proses demokrasi yang akan segera berlalu dan tidak akan sampai mengganggu iklim investasi.
Saat ditanya strategi untuk memikat investor asing, Agung menjawab, “Cara terbaik adalah dengan mengundang mereka datang dan melihat sendiri (IKN), because seeing is believing.”