Harga Karun Pengganti BBM Milik RI, Produksi Sebesar Ini

by -133 Views

PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia memiliki ‘harta karun’ pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM).

‘Harta karun’ yang dimaksud adalah Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis tetesan tebu (molase) yang dapat menjadi campuran bensin, atau yang biasa disebut bioetanol.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan bahwa saat ini pihaknya bersama dengan PT Energi Agro Utama (Enero), anak usaha dari PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), untuk memproduksi bioetanol berbasis tetes tebu (molase). Adapun jumlah produksi bioetanol kini mencapai 30 ribu kilo liter (kl) per tahun.

“Secara total volume itu sekarang produksinya mencapai 30.000 kilo liter,” ungkap Riva kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (5/12/2023).

Riva juga menyebut bahwa sebagian dari produksi bioetanol tersebut dialokasikan untuk memproduksi BBM Pertamax Green 95 yang merupakan campuran antara BBM fosil dan bioetanol sebesar 5% (E5).

“Tapi memang animo masyarakat untuk produk Pertamax Green 95 ini cukup baik,” bebernya.

Dengan demikian, pihaknya mengungkapkan pemanfaatan produk BBM bercampur dengan bioetanol tersebut sudah mencapai 5 ribu kl per hari.

“Ke depannya, kalau kita melihat volume saat ini, mungkin per harinya ada di sekitar 5 ribu liter per hari. Yang kita estimasikan di dalam satu bulan itu mencapai sekitar 150 ribu liter atau 150 kl. Nah harapannya ini akan meningkat 2-3 kali lipatnya di tahun 2024,” tuturnya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha mengungkapkan Indonesia mempunyai target produksi bioetanol yang berasal dari tanaman tebu hingga 1,2 juta kilo liter (kl) pada 2030.