Peringatan Kepada Warga RI Terkait Kerusuhan Berdarah di Irlandia

by -174 Views
Peringatan Kepada Warga RI Terkait Kerusuhan Berdarah di Irlandia

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London mengeluarkan imbauan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Irlandia, menyusul kerusuhan berdarah di Dublin pada Kamis (23/11) waktu setempat.

“Kepada seluruh WNI yang berada di Irlandia, khususnya Dublin untuk mempertimbangkan urgensi serta meningkatkan kewaspadaan khususnya jika harus bepergian atau beraktifitas di luar rumah,” tertulis dalam pernyataan di akun Instagram resmi, dikutip Sabtu (25/11/2023).

Selain itu, KBRI London juga meminta WNI di Dublin untuk mengikuti petunjuk dan arahan otoritas setempat. Diimbau agar terus memantau komunikasi di media sosial KBRI London dan komunitas WNI setempat.

Terakhir, WNI diminta untuk menghindari kerumunan massa dan tempat-tempat yang berpotensi sebagai tempat pengumpulan kelompok demonstran.

“Dalam keadaan darurat, hubungi 112 atau 999, atau hotline kekonsuleran KBRI London +447795105477 dan +447425648007,” pungkas KBRI London.

Dublin berdarah pada pekan ini, menyusul para pengunjuk rasa yang terlibat bentrokan dengan polisi, membakar kendaraan dan menjarah toko-toko.

Hal ini terjadi setelah muncul laporan tiga anak kecil terluka dalam sebuah serangan pisau, di Parnell Square East, Dublin Utara. Seorang anak perempuan berusia lima tahun menderita luka serius sementara dua anak-anak lainnya dibawa ke rumah sakit.

Dua orang dewasa juga menderita luka. Dilaporkan bahwa mereka adalah seorang wanita dan tersangka pelaku serangan.

Awalnya, desas-desus muncul di media sosial tentang kewarganegaraan pelaku, yang mengaitkannya dengan imigran. Padahal polisi hanya menggambarkannya sebagai seorang pria berusia lima puluhan.

Kepala polisi Drew Harris menyalahkan kelompok sayap kanan atas kekerasan yang terjadi. Ia sempat memperingatkan soal telah muncul penyebaran informasi yang salah.

Diketahui dalam demo tersebut, beberapa pengunjuk rasa membawa tanda bertuliskan “Kehidupan Irlandia Penting”. Mereka mengibarkan bendera Irlandia di lingkungan tempat tinggal komunitas imigran dalam jumlah besar.

“Rakyat Irlandia diserang oleh sampah-sampah ini,” kata seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada AFP.

Irlandia sedang menghadapi krisis perumahan yang kronis. Pemerintah memperkirakan terdapat defisit ratusan ribu rumah bagi masyarakat umum.

Ketidakpuasan yang meluas telah memicu reaksi balik terhadap pencari suaka dan pengungsi. Di sisi lain, tokoh sayap kanan telah mempromosikan sentimen anti-imigrasi dalam demonstrasi dan di media sosial dengan klaim bahwa “Irlandia penuh”.

Sementara itu, Menteri Kehakiman Irlandia Helen McEntee mengatakan kejadian di pusat kota, termasuk serangan terhadap polisi “tidak dapat dan tidak akan ditoleransi”. Ia berjanji akan mengambil tindakan.