Israel telah menyetujui gencatan senjata selama 4 hari yang seharusnya dimulai pada Jumat (24/11) kemarin. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan fakta berbeda.
Sebagian besar pengungsi yang berusaha kembali ke rumah mereka di Gaza Utara ditembak oleh pasukan Israel. Insiden itu terekam dalam sebuah video yang dibagikan Al Jazeera.
Warga Palestina tampak berlarian menghindari tembakan dari pasukan Israel. Sebelum pemberlakuan gencatan senjata, Israel telah menyebar pemberitahuan bahwa warga Palestina dilarang kembali ke area Gaza Utara.
Pasukan Israel berdalih bahwa wilayah itu adalah zona pertempuran, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (25/11/2023).
Setidaknya dua warga Palestina dilaporkan tewas dalam aksi penembakan pasukan Israel. 11 orang lainnya luka-luka saat mereka berupaya memasuki Gaza Utara.
Militer AS mengungkapkan kecurigaan bahwa kelompok Hamas akan mencoba mendorong warga sipil untuk kembali ke Gaza Utara. Mereka lantas merespons kedatangan para warga Palestina dengan tembakan yang seharusnya dilarang berdasarkan kesepakatan yang ditengahi Qatar.
Juru bicara militer Israel, Avicay Adraee, merilis pernyataan dalam bahasa Arab di akun X.
“Izin pergerakan penduduk dari wilayah selatan Gaza ke utara tidak diizinkan dengan cara apa pun. Hanya boleh dari utara ke selatan,” tertulis dalam pernyataan tersebut.
Ia meminta warga Gaza untuk tidak mendekati pasukan militer Israel dan wilayah utara Gaza. Adraee juga meminta warga Gaza memanfaatkan waktu yang ada Manfaatkan waktu yang ada untuk menyelesaikan urusan mereka.
“Area utara Gaza adalah zona perang dan dilarang untuk menetap di sana. Perang belum berakhir. Kami minta Anda mematuhi peringatan yang diberikan,” pungkasnya.