Korban Terbaru Perang Israel-Hamas Menjangkiti Eropa

by -128 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Konflik antara Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas, telah menimbulkan dampak bagi Eropa. Harga gas alam (LNG) di Eropa melonjak sebesar 7% menjadi 54 euro (Rp 905 ribu) per megawatt-jam. Hal ini terjadi setelah Mesir mengumumkan bahwa impor gas alam dari mereka turun menjadi nol dari 800 juta kaki kubik per hari.

Mesir mengumumkan hal ini karena adanya gangguan pasokan yang disebabkan oleh konflik di Jalur Gaza. Gaza dan Israel berbatasan langsung dengan Mesir. Meskipun aliran gas dari Mesir ke Eropa hanya sedikit, perang telah menyebabkan penutupan ladang gas Tamar di Laut Mediterania dan adanya kekhawatiran terkait keamanan kapal LNG Qatar yang melalui Selat Hormuz.

Harga gas alam di Eropa telah naik sekitar 40% sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai. Selain itu, kegagalan kompresor di pabrik pengolahan gas Nyhamna di Norwegia juga memicu kekhawatiran terkait pasokan gas lebih lanjut. Namun, persediaan gas di Eropa masih sekitar 99% penuh berkat cuaca yang hangat dan impor LNG yang kuat.

Eskalasi konflik di Gaza terus meningkat setelah Israel melakukan serangan sporadis di wilayah tersebut. Serangan ini dilakukan oleh Israel sebagai upaya untuk menghancurkan kelompok Hamas, yang sebelumnya menyerang Israel pada 7 Oktober dan menewaskan 1.400 warga sipil. Namun, serangan Israel juga telah menyebabkan kerusakan besar bagi warga sipil di Gaza. Setidaknya 8.000 orang telah tewas di Gaza sebagai akibat dari serangan Israel.

Selain serangan besar-besaran, Israel juga telah memutus akses bahan logistik, air, dan utilitas ke Gaza. Kondisi ini mengancam kehidupan warga di Gaza karena fasilitas kesehatan yang kelebihan beban akibat banyaknya korban dan keterbatasan stok obat-obatan serta listrik.

Kekhawatiran meningkat bahwa konflik ini dapat meluas ke negara-negara tetangga di Timur Tengah. Israel telah mendorong warga sipil di bagian utara Gaza untuk pindah ke selatan menjelang operasi darat yang diantisipasi.

Artikel Selanjutnya:
Eropa di Ambang Malapetaka Baru, Semua Bergantung pada Rusia.