Gibran Rakabuming Raka resmi mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Keputusan ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial. Analisis percakapan di internet yang dilakukan oleh pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, menunjukkan bahwa mayoritas percakapan mengenai pencawapresan Gibran adalah negatif, sebanyak 41%. Namun, terdapat juga percakapan positif sebanyak 39%.
Di tengah kritikan terhadap penunjukan Gibran sebagai Cawapres Prabowo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan dukungannya kepada pasangan Capres-Cawapres tersebut. Menurut Luhut, keraguan yang muncul wajar adanya dalam sebuah negara demokrasi seperti Indonesia. Ia berharap perbedaan pendapat dapat disampaikan dengan adab dan tanpa caci maki serta fitnah. Luhut memandang bahwa keputusan Prabowo dan Gibran didasarkan pada pertimbangan mendalam dan melihat sinergi antara kebijaksanaan dari pengalaman dan energi baru yang terpadu dengan sempurna.
Luhut juga mengingatkan pentingnya semangat rekonsiliasi dan persatuan dalam membangun bangsa. Ia mencontohkan bahwa persatuan dan kolaborasi telah menjadi kunci kemajuan bangsa dalam sejarah Indonesia. Untuk itu, Luhut melihat pasangan Prabowo-Gibran sebagai simbol harapan untuk Indonesia maju, dengan sinergi antara persatuan dan percepatan pembangunan berkelanjutan.
Pada akhirnya, Luhut mengingatkan bahwa memenangkan dua kali pemilihan Presiden di Indonesia bukanlah hal yang sederhana. Ia melihat bahwa banyak masyarakat yang mendukung program-program yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan melihatnya sebagai pemimpin yang tak tergantikan. Oleh karena itu, keraguan yang muncul saat ini terhadap keputusan Prabowo dalam memilih Gibran sebagai pasangan Capres-Cawapres, harus diingat bahwa setiap langkah yang diambil memiliki niat tulus untuk mewujudkan visi Indonesia Maju.