Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur dan Chief Knowledge Worker Ruang Waktu, Wicaksono Sarosa, mengungkapkan bahwa banyak perusahaan yang beroperasi di Indonesia tetapi memiliki kantor pusat di Singapura. Menurutnya, perusahaan-perusahaan tersebut memilih untuk membangun kantor pusat di Singapura karena dianggap memiliki kondisi yang lebih baik, terutama dalam hal kelayakan atau livability.
Menurut penilaian Indeks Kota Global oleh Kearney dalam Laporan The Global Cities Report 2023, Singapura menduduki peringkat ke-7 dari 156 negara, sementara Jakarta hanya menempati peringkat ke-74. Fenomena ini disebabkan oleh kelayakan kota Singapura yang tinggi, sehingga menjadi faktor pilihan perusahaan untuk membuka kantor di sana.
Di sisi lain, kondisi pasar perkantoran sewa di Indonesia mengkhawatirkan. Direktur PT Ciputra Development Tbk, Artadinata Djangkar, mengatakan bahwa tingkat okupansi masih berkisar di angka 75%, sehingga pengembang belum bisa menaikkan tarif sewa. Hal ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak kantor menerapkan sistem bekerja dari rumah.
Artadinata menegaskan bahwa kekhawatiran ini bukan disebabkan oleh kondisi ekonomi, melainkan oleh kelebihan pasokan ruang kantor sebelum pandemi. Sejumlah kantor masih menerapkan sistem bekerja dari rumah, yang mengakibatkan tingkat keterisian ruang kantor menjadi rendah.
Selengkapnya: [Video: Savyavasa, Hunian Mewah dengan Konsep Sustainability](https://cnbcindonesia.com/news/20240626185622-8-549620/video-savyavasa-hunian-mewah-dengan-konsep-sustainability)
(dce)
