PT Timah Tbk (TINS) meraih laba bersih sebesar Rp 602 miliar hingga September 2025, pada kuartal III-2025. Penyumbang utama kesuksesan ini adalah perbaikan harga timah secara global. Laba bersih tersebut tercapai setelah TINS berhasil mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 6,6 triliun selama periode tersebut. Angka laba bersih ini mencapai dua kali lipat lebih tinggi dari pencapaian pada semester I-2025 yang sebesar Rp 300 miliar.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk, Fina Eliani menyatakan bahwa peningkatan produksi, kenaikan harga timah global, serta dukungan pemerintah dalam regulasi pertambangan timah, berkontribusi pada pencapaian laba bersih sebesar Rp 602 miliar hingga September 2025. Data keuangan juga menunjukkan pendapatan Perseroan mencapai Rp 6,6 triliun dengan EBITDA sebesar Rp 1,5 triliun. Laba bersih tersebut mencapai 78% dari target laba tahun 2025 yang sebesar Rp 774 miliar.
Dari segi neraca, total aset Perseroan naik 7% menjadi Rp 13,7 triliun, sementara liabilitas meningkat 14% menjadi Rp 6,1 triliun. Ekuitas Perseroan juga meningkat 2% menjadi Rp 7,61 triliun, didorong oleh pencapaian laba positif di kuartal III. Indikator keuangan seperti Quick Ratio, Current Ratio, Debt to Asset Ratio, dan Debt to Equity Ratio, menunjukkan kondisi keuangan yang sehat, mencerminkan struktur keuangan yang solid dan likuid untuk mendukung rencana operasional dan pengembangan bisnis Perseroan. Oleh karena itu, PT Timah Tbk terus menunjukkan performa yang baik dalam menghadapi persaingan di pasar global.
