Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa ada 13 perusahaan yang sedang dalam proses penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) hingga 23 Oktober 2025. Dari 13 perusahaan tersebut, terdiri dari dua perusahaan dengan aset skala kecil, enam perusahaan dengan aset skala menengah, dan lima perusahaan dengan aset skala besar. Selain itu, terdapat satu perusahaan yang sedang dalam proses rights issue dan 23 emisi obligasi dari 18 perusahaan.
Menurut Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yeta, dari komposisi pipeline yang ada, hanya dua perusahaan yang menggunakan laporan keuangan per Juli 2025. Mayoritas calon perusahaan dalam pipeline saat ini diperkirakan akan melaksanakan pencatatan saham pada tahun 2025 dengan menggunakan laporan keuangan pada semester pertama 2025.
Nyoman menegaskan bahwa pencatatan saham harus dilakukan tanpa adanya masalah terkait penawaran umum dan pencatatan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BEI dan OJK saat ini sedang meninjau perusahaan-perusahaan tersebut untuk memastikan kualitas yang baik sebelum dilakukan pencatatan saham. Pihak BEI selalu melakukan evaluasi terhadap pencatatan perusahaan tidak hanya dari persyaratan teknis, tetapi juga dari kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Mereka berharap bahwa perusahaan yang saat ini dalam proses pencatatan saham pada akhir tahun 2025 bisa memenuhi semua persyaratan yang ditentukan serta dapat memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan. Hal ini diharapkan dapat meramaikan pasar saham pada akhir tahun 2025.





