Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami koreksi pada perdagangan saham Jumat, 17 Oktober 2025. IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 7.720-7.937 pada hari Jumat. Pada sesi sebelumnya, IHSG naik 0,91% mencapai 8.124 dengan volume pembelian yang cukup signifikan, dan berhasil berada di atas moving average (MA) 20 harian.
Menurut analis dari PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, IHSG saat ini masih berpotensi untuk mengalami koreksi di kisaran 7.720-7.937 sebagai awalan dari wave (2) dari wave [3] pada label hitam. Namun, terdapat juga potensi penguatan untuk menguji level 8.154-8.200. Untuk level support, IHSG berada di 8.051 dan 7.913, sedangkan level resistance berada di 8.169 dan 8.250.
Riset dari PT Pilarmas Investindo Sekuritas juga menunjukkan bahwa IHSG memiliki potensi kenaikan yang terbatas dengan level support dan resistance antara 8.020-8.140. Adapun rekomendasi saham untuk hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT), dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Sementara Herditya memilih saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP), dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).
Dari sisi teknikal, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi salah satu rekomendasi saham dengan sinyal Buy on Weakness dan target price 2.600. Saham BRIS berhasil menguat 0,80% menjadi 2.520 dengan volume pembelian yang cukup signifikan, menandakan potensi akhir dari wave (ii) dari wave [iii]. Dengan Buy on Weakness di kisaran 2.480-2.500, target price 2.600 dan 2.640, serta stoploss di bawah 2.430, BRIS menjadi salah satu saham yang layak dipertimbangkan.





