Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menargetkan peningkatan Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) di pasar modal hingga mencapai USD 8 miliar atau sekitar Rp 132,7 triliun (asumsi kurs Rp 16.590 per dolar AS). Data per 16 Oktober 2025 menunjukkan bahwa RNTH di Bursa masih berada di kisaran Rp 16,23 triliun atau sekitar USD 988 juta. Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menilai peningkatan aktivitas transaksi ini penting untuk memperkuat ekosistem investor di pasar modal.
Pandu mengungkapkan harapannya agar nilai transaksi harian bisa mencapai 5-8 miliar dolar dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025, yang diselenggarakan pada Jumat, 17 Oktober 2025. Danantara juga berencana segera menyalurkan investasi ke pasar saham domestik dengan fokus utama pada investasi dalam negeri.
Saat ini, Danantara Indonesia telah memulai penempatan dana pada berbagai instrumen investasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dengan mayoritas dana difokuskan untuk investasi dalam negeri. Pandu menjelaskan bahwa sebagian besar investasi tahun ini akan dilakukan di dalam negeri, terutama pada instrumen obligasi seperti Surat Berharga Negara (SBN), mengingat waktu yang semakin terbatas hingga akhir tahun ini.





