Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan tengah melanjutkan upaya pencarian terhadap 29 korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali. Koarmada II serta Pushidrosal turut serta dalam pencarian ini pada hari keempat setelah insiden tersebut terjadi. Basarnas mengkonfirmasi bahwa Koarmada II menggunakan KRI Fanildo 732, helikopter Phanter dengan sonar, dan dua tim penyelam dari Dislambair dan Satkopaska untuk memperkuat upaya pencarian. Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan BASARNAS, R. Eko Suyatno menjelaskan bahwa harapannya adalah dengan bantuan alat utama (alut) dari Koarmada II dan tim ahli dari Pushidrosal dapat menemukan lokasi KMP Tunu Pratama Jaya.
Pencarian diperluas hingga 20 mil laut ke arah selatan dengan melibatkan beberapa alut laut seperti KRI Tongkol 517, KRI Teluk Ende 813, KN SAR 249 Permadi, KN SAR Arjuna, KNP Grantin, KP Bima 7014 Polairud, Kapal Patkamla Payaman, KN Cundamani, dan lainnya. Selain itu, gabungan dari unsur TNI AD, kepolisian, dan relawan juga melakukan penyisiran di sepanjang garis pantai di Banyuwangi. Persiapan sudah dilakukan jika lokasi korban sudah diketahui, termasuk medical check up terhadap personel penyelam di RSUD Banyuwangi dan persiapan peralatan pendukung penyelaman.
Hingga saat ini, 36 korban telah ditemukan dengan 30 orang selamat dan enam meninggal. Sementara itu, masih ada 29 orang korban yang belum ditemukan. Semoga upaya pencarian ini segera membuahkan hasil yang positif.
