Dilaporkan bahwa sebuah jet tempur F-16 Ukraina berhasil menembak jatuh pesawat tempur canggih Rusia Sukhoi Su-35 dengan dukungan intelijen dari pesawat pengintai Swedia. Insiden ini terjadi di wilayah timur laut Ukraina, tepatnya dekat kota Korenevo, Oblast Kursk Rusia. Pesawat Su-35, juga dikenal sebagai “Super Flanker,” merupakan jet tempur generasi 4,5 yang dirancang untuk dominasi udara. Pilot pesawat Rusia tersebut berhasil selamat dengan kursi pelontar.
Sebelumnya, Angkatan Udara Ukraina telah mengumumkan keberhasilan menembak jatuh Su-35 di wilayah Kursk. Insiden dimulai dari pertempuran udara di wilayah Sumy, dimana Angkatan Udara Ukraina melancarkan serangan terhadap posisi Rusia. Dalam operasi tersebut, Ukraina menggunakan pesawat pengintai Saab 340 AEW&C Swedia untuk melacak Su-35 dari jarak ratusan kilometer. Dengan data yang dikumpulkan, pilot F-16 Ukraina berhasil menembak jatuh pesawat Rusia dengan rudal udara-ke-udara AIM-120.
Keberhasilan Ukraina dalam insiden ini dianggap sebagai kemenangan simbolis dan strategis oleh banyak pengamat militer. Kolaborasi antara F-16 dan Saab AEW&C dianggap sebagai indikasi bahwa Ukraina mulai menguasai taktik perang udara tingkat lanjut dan dapat menghadapi dominasi Udara Rusia dan serangan rudal jarak jauh. Dengan terus memanfaatkan sinergi antara pesawat tempur dan pengintai, Ukraina diharapkan bisa tetap mengimbangi kekuatan udara Rusia dan mengantisipasi serangan musuh.
Dengan keberhasilan ini, banyak pihak optimis bahwa Ukraina dapat terus meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya, terutama dalam menghadapi ancaman dari negara tetangga. Dengan dukungan pesawat tempur dan pengintai canggih, Ukraina bisa menjadi kekuatan yang lebih tangguh dalam pertempuran udara di masa depan. Semoga keberhasilan ini bisa menjadi momentum bagi Ukraina dalam memperkuat pertahanan udaranya demi keamanan dan kedaulatan negara.