Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, telah mengungkapkan rencananya untuk meningkatkan anggaran pertahanan hingga 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) setiap negara anggota aliansi. Keputusan ini diambil setelah pertemuan menteri pertahanan NATO di Brussels, di mana Rutte menyatakan pentingnya investasi lebih lanjut dalam pertahanan. Rencana tersebut akan didiskusikan dalam meningkatkan anggaran pertahanan baru sebesar 5% dari PDB.
Rutte akan mengusulkan rencana investasi menyeluruh, dengan 3,5% dari PDB dialokasikan untuk belanja inti pertahanan dan 1,5% dari PDB untuk investasi terkait pertahanan dan keamanan seperti infrastruktur dan industri. Ini didasarkan pada kebutuhan dana untuk mencapai target kemampuan baru yang disetujui oleh para menteri anggota NATO. Langkah ini juga akan berlaku bagi seluruh sekutu, termasuk Amerika Serikat (AS), dengan harapan kesepakatan akhir akan dicapai sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Den Haag.
Pemangkasan anggaran akan difokuskan pada akuisisi sistem persenjataan jarak jauh, pertahanan udara, dan kendaraan tempur. Saat ini, NATO berkomitmen untuk mengalokasikan 2% dari PDB untuk pertahanan, namun hanya 23 dari 32 negara anggota yang mencapai target tersebut pada 2024. Melalui langkah ini, diharapkan aliansi dapat meningkatkan kesiapannya dalam mendukung keamanan global.
