Ekonomi Indonesia mengalami stagnasi yang serius, dengan pemulihan yang bergantung pada upaya pemerintah untuk meningkatkan belanja publik. Hal ini tercermin dari kondisi deflasi yang kembali muncul pada bulan Mei 2025, menandakan ketidakterlibatan konsumen dan ekspektasi yang negatif dari pelaku ekonomi. Untuk menanggulangi masalah ini, belanja pemerintah diharapkan dapat mencapai puncaknya pada paruh kedua tahun 2025, dengan pengumuman stimulus ekonomi sebesar Rp 24 triliun yang telah dilakukan pemerintah sebagai upaya respons terhadap tekanan ekonomi. Namun demikian, ahli ekonomi menyarankan percepatan realisasi belanja publik juga diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi Indonesia yang tertunda. Dengan transparansi dan tepat sasaran dalam pelaksanaan belanja publik, diharapkan nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS bisa menguat dan IHSG meningkat, serta memperkuat kepercayaan publik untuk memulihkan konsumsi dan investasi. Deflasi saat ini menandakan perlunya intervensi aktif dari pemerintah melalui stimulus ekonomi dan jaringan pengaman sosial untuk menggerakkan kembali mesin konsumsi dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pemerintah RI: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Kebijakan Belanja yang Cerdas
