Dalam sebuah artikel terbaru, dibahas mengenai sejarah seorang dukun di Rusia yang sangat memengaruhi kehidupan politik dan kekaisaran pada masa itu. Grigori Rasputin, seorang petani asal Siberia yang juga mendalami ilmu agama, tiba-tiba mendapat perhatian dari Kaisar Rusia, Tsar Nichollas II, setelah berhasil menyembuhkan anak Tsar yang menderita hemofilia. Dengan kemampuannya yang dianggap sangat spiritual, Rasputin bahkan diangkat menjadi penasihat khusus kekaisaran Rusia.
Meskipun berhasil mendapat posisi strategis di lingkaran kekuasaan, fakta-fakta baru tentang perilaku Rasputin di luar istana mulai terungkap. Dia terbukti seringkali terlibat dalam perilaku yang tidak sesuai dengan citra suci yang dipercayai oleh kekaisaran, seperti minum-minum dan bermain wanita. Bahkan, ada dugaan bahwa kehebatannya dalam menyembuhkan bukan berasal dari kemampuan spiritualnya, melainkan dari kealpaan dokter yang memberikan obat pengencer darah pada anak Tsar. Ini memunculkan stigma bagi Rasputin sebagai “Dukun Gila”.
Keberadaan Rasputin sebagai penasihat khusus kekaisaran menimbulkan kontroversi dan akhirnya berujung pada rencana pembunuhan oleh sekelompok bangsawan yang merasa dirugikan. Pada tanggal 30 Desember 1916, Rasputin tewas terbunuh. Dengan kematiannya, berakhir pula eksistensi dukun di lingkaran kekuasaan Rusia. Pada akhirnya, kekaisaran Rusia juga ikut berakhir dan digantikan oleh negara komunis.
Kisah Rasputin menjadi bagian dari sejarah politik yang menarik dan menunjukkan kompleksitas kekuasaan dan pengaruh spiritual di masa lalu. Meskipun terdapat kontroversi dan kesalahan yang terjadi, kejadian tersebut memberikan pembelajaran akan pentingnya kebijaksanaan dan pertimbangan dalam mempercayai tokoh-tokoh spiritual serta penasihat politik.