Penjelasan Mengapa IHSG Naik Namun Dolar Menembus Rp 16.900

by -10 Views

Kurs rupiah terus mengalami tekanan meskipun pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penguatan pada hari ini. Berdasarkan catatan refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah, mencapai level Rp 16.958/US$ per pukul 10.29 WIB. Kurs rupiah telah terdepresiasi 0,58% dari penutupan perdagangan sebelumnya. Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI mengalami kenaikan ke level 6.028,37 per pukul 10.24 WIB, naik 0,54% dari penutupan sebelumnya di level 5.996,14.

Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalia Situmorang menjelaskan bahwa tekanan terhadap mata uang rupiah datang dari faktor eksternal, terutama mendapat tekanan dari kekhawatiran pasar terhadap rencana tarif besar-besaran dari AS yang bisa mempengaruhi perdagangan global. Sebaliknya, penguatan IHSG disebabkan oleh penurunan tekanan jual setelah koreksi tajam sebelumnya. Banyak saham yang sudah oversold mengundang investor untuk masuk dalam aksi beli selektif, terutama di saham-saham besar.

Menanggapi situasi ini, Kepala Riset Ekonomi Makro dan Pasar Keuangan Bank Permata Faisal Rachman mengatakan bahwa penguatan IHSG lebih disebabkan oleh kebijakan buyback tanpa RUPS daripada aliran modal asing yang masuk. Rupiah masih dalam tekanan karena eskalasi perang dagang antara AS dan Tiongkok. Di sisi lain, ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang membuat investor cenderung menghindari risiko di Indonesia. Dalam jangka pendek, Rupiah diperkirakan akan bergerak di rentang 16.700 – 17.000.

Sumber: CNBC Indonesia

Source link