Kiamat Semakin Dekat dengan Kebijakan Trump: Fakta Baru

by -11 Views

Program transisi energi dan perubahan iklim terus menjadi sorotan di bawah pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Menteri Energi AS, Chris Wright, baru-baru ini menjanjikan penyesuaian kebijakan energi federal untuk lebih mendukung bahan bakar fosil tanpa mengutamakan perubahan iklim. Langkah ini dipandang sebagai perubahan signifikan dari kebijakan pro-lingkungan yang dipegang oleh mantan Presiden Joe Biden. Wright menyatakan hal ini dalam konferensi Cambridge Energy Research Associates (CERA), di mana ia menegaskan bahwa pemerintahan Trump akan mengakhiri kebijakan pro-lingkungan yang dinilai tidak rasional oleh pemerintahan sebelumnya. Sejak kembali ke Washington, Trump telah melakukan penyesuaian besar-besaran dalam sektor ekonomi AS dengan mengedepankan kebijakan energi sebagai salah satu prioritas utama, termasuk dengan perintah eksekutif “Unleashing American Energy”. Meskipun langkah ini mendapatkan dukungan dari sebagian masyarakat AS, termasuk dalam pemilihan presiden November 2024, bagi sebagian pihak langkah Trump menuai kecaman dari aktivis lingkungan dan pihak-pihak yang khawatir dengan implikasi jangka panjang dari kebijakan tersebut. CEO Chevron, Mike Wirth, menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam kebijakan energi, sementara berbagai kelompok advokasi mengecam peningkatan produksi energi fosil yang dianggap dapat memperburuk perubahan iklim dan polusi lingkungan. Kritik juga datang dari Wakil Presiden Senior di Environmental Defense Fund, Mark Brownstein, yang menilai langkah Trump sebagai tidak konsisten dan memunculkan ketidakpastian dalam investasi di sektor energi. Dalam situasi yang terus berubah ini, banyak pihak, termasuk peserta konferensi CERA, mengungkapkan keraguan mereka terhadap kebijakan energi yang diusung oleh Trump dan implikasinya terhadap industri energi secara keseluruhan. Bias politik dan pro-konsumsi bahan bakar fosil Trump juga menciptakan ketidakpastian yang berdampak pada kondisi pasar energi yang padat modal, membutuhkan kepastian dan konsistensi untuk meraih keberhasilan jangka panjang. Selain memperhatikan aspek kebijakan, pengembangan energi berkelanjutan harus mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan bumi secara keseluruhan, menjadi sorotan utama dalam perdebatan seputar kebijakan energi masa depan.

Source link