Bangkok, Thailand – Thailand melaporkan dugaan kasus pertama mpox “klade 1b”, yang diyakini lebih berbahaya dari yang mewabah di 2022 lalu, Rabu (21/8/2024).
Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengumumkan situasi darurat akibat mewabahnya kembali cacar monyet jenis baru tersebut, akhir pekan kemarin.
“Pasien tersebut adalah seorang warga Eropa yang melakukan perjalanan ke Thailand dari sebuah negara Afrika,” kata kepala Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, Thongchai Keeratihattayakorn, sebagaimana dimuat AFP.
“Tes laboratorium sedang dilakukan untuk mengonfirmasi strain tersebut, tetapi para pejabat yakin itu berasal dari klade 1,” tambahnya.
Orang yang terinfeksi kini telah dikarantina di rumah sakit. Hasil laboratorium diyakini akan keluar dalam waktu dua hari.
“Kami telah melakukan tes dan mereka pasti memiliki mpox dan itu jelas,” tambah Thongchai lagi.
“Kami yakin orang tersebut memiliki varian klade 1, tetapi kami harus menunggu untuk melihat hasil akhir di lab,” ujarnya.
Sebelumnya, Senin, Filipina sudah melaporkan kasus mpox pertamanya tahun ini. Tetapi departemen kesehatan masih memastikan apakah itu mpox yang menyebar merupakan varian baru yang berbahaya dan memicu kekhawatiran global atau strain awal.
Pasien merupakan pria Filipina berusia 33 tahun. Disebutkan bahwa ia tidak pernah bepergian ke luar negeri sebelumnya.
“Kasusnya dilaporkan oleh rumah sakit pemerintah pada hari Minggu,” tulis AFP.
“Otoritas kesehatan sedang menunggu hasil sekuensing untuk memeriksa apakah kasus tersebut adalah klade 1b,” tambahnya.
“Gejala-gejala dimulai lebih dari seminggu yang lalu dengan demam, yang diikuti empat hari kemudian dengan temuan ruam yang jelas pada wajah, punggung, tengkuk, badan, selangkangan, serta telapak tangan dan telapak kaki,” kata departemen tersebut tentang kasus Filipina tersebut.
Perlu diketahui, strain virus mpox klade 1b muncul di Juli 2024 di Republik Demokratik Kongo. Ratusan orang dilaporkan meninggal di negeri itu.
Selain Kongo, mpox klade 1b juga mewabah di Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda. Virus ini pun telah terdeteksi di Swedia dan Pakistan dalam beberapa hari terakhir.
Penyakit ini awalnya disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh hewan yang terinfeksi. Tetapi saat ini ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak fisik yang dekat, menyebabkan demam, nyeri otot, dan lesi kulit seperti bisul yang besar.
Meskipun mpox telah dikenal selama beberapa dekade, jenis baru klade 1b telah mendorong lonjakan kasus baru-baru ini. Klade 1b menyebabkan kematian pada sekitar 3,6% kasus, dengan anak-anak menjadi lebih berisiko.
Sebelumnya disebut cacar monyet, virus ini ditemukan pada tahun 1958 di Denmark, pada monyet yang dipelihara untuk penelitian. Republik Demokratik Kongo telah melaporkan lebih dari 16.000 kasus dan 500 kematian tahun ini.
(sef/sef)