Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengungkapkan bahwa Amerika Serikat akan membalas serangan drone yang terjadi di pangkalan militer Tower 22 di perbatasan Yordania-Suriah. Mereka akan menargetkan milisi yang didukung Iran yang diyakini bertanggung jawab atas serangan tersebut. Austin juga mengatakan bahwa semua drone yang menyerang AS berasal dari Iran.
Austin menjelaskan bahwa balasan akan ditujukan kepada milisi di Suriah dan mungkin Irak. Ia menegaskan bahwa AS memiliki kemampuan untuk merespons beberapa kali, tergantung pada situasi yang ada. Selain itu, Austin memastikan bahwa langkah AS tidak akan memicu eskalasi besar-besaran.
Serangan drone ini menewaskan tiga tentara AS dan melukai lebih dari 30 lainnya. Hal ini merupakan kematian militer AS pertama akibat tembakan musuh sejak perang Israel-Hamas dimulai. Iran telah memperingatkan AS untuk tidak melancarkan serangan ke wilayahnya, dan mengancam akan merespons secara cepat dan dramatis.
Austin juga menekankan bahwa AS tidak sedang berperang dengan Iran dan mereka tidak tahu apakah Teheran mengetahui serangan pesawat tak berawak pada Minggu. Namun demikian, ia meyakini bahwa Iran mensponsori kelompok-kelompok yang melakukan serangan tersebut.
Ketika dimintai tanggapan mengenai pengumuman milisi Kataib Hizbullah yang menghentikan serangannya terhadap pangkalan AS di Irak, Austin menyatakan bahwa pihaknya selalu memperhatikan apa yang dikatakan dan dilakukan oleh pihak terkait.
Austin juga mengungkapkan bahwa telah terjadi 160 serangan terhadap pangkalan AS di Suriah dan Irak sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Sebagian besar dari serangan tersebut tidak efektif, namun AS tetap akan merespons sesuai dengan waktu dan tempat yang mereka pilih.
Artikel Selanjutnya:
Iran Bantah Jadi ‘Otak’ di Balik Serangan ke Pasukan AS di Yordania
